top of page

COPD: Asma rokok yang tidak berpatah balik (kekal)


COPD (penyakit paru obstruktif kronik) adalah penyakit kronik yang mempengaruhi saluran pernapasan dan biasanya disebabkan oleh merokok.


Menurut data dari World Health Organization (WHO), sekitar 1,3 juta orang di seluruh dunia merokok, dan sekitar 80 persen dari mereka tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah atau menengah. WHO juga melaporkan bahwa merokok menyebabkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahunnya, termasuk sekitar 3 juta kematian akibat COPD.


Penting untuk diingat bahawa COPD boleh dihidapi siapa saja, termasuk orang yang tidak pernah merokok atau terdedah asap rokok. Namun, merokok adalah faktor risiko utama untuk COPD, dan menghindari merokok atau berhenti merokok adalah cara terbaik untuk mencegah atau menghentikan perkembangan COPD.


Prevalensi kematian yang berkaitan dengan COPD bervariasi bergantung pada populasi dan negara di mana kajian dilakukan. Namun, data dari WHO menunjukkan bahwa pada tahun 2019, COPD menyebabkan sekitar 3,0 juta kematian di seluruh dunia. Ini mencakup sekitar 5% dari total kematian di seluruh dunia pada tahun tersebut.


Berikut ini adalah risiko, faktor predisposisi, pencegahan, dan pengurusan COPD.

Risiko COPD

  • Merokok: Merokok adalah faktor risiko utama untuk COPD. Semakin lama dan sering seseorang merokok, semakin besar kemungkinan mereka untuk mendapat COPD.

  • Polusi udara: Pendedahan jangka panjang terhadap pencemaran udara seperti gas asap, debu, dan zat kimia dapat meningkatkan risiko COPD.

  • Sejarah keluarga: Jika ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit COPD, risiko Anda untuk mendapat COPD ini meningkat.

  • Usia: Risiko COPD meningkat seiring bertambahnya usia.

Faktor Predisposisi COPD

  • Merokok: Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, merokok adalah faktor risiko utama untuk COPD.

  • Polusi udara: Pajanan jangka panjang terhadap polusi udara juga dapat mempengaruhi faktor predisposisi COPD.

  • Alergi: Alergi dan asma dapat mempengaruhi kesehatan paru-paru dan meningkatkan risiko COPD.

  • Pekerjaan: Pajanan terhadap bahan kimia beracun di tempat kerja seperti gas, asap, dan debu dapat meningkatkan risiko COPD.

Pencegahan COPD

  • Berhenti merokok: Cara terbaik untuk mencegah COPD adalah dengan berhenti merokok atau menghindari asap rokok.

  • Jauhi polusi udara: Hindari pendedahan terhadap polusi udara seperti asap kenderaan, debu, dan zat kimia di tempat kerja.

  • Olahraga: Berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan paru-paru dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

  • Diet sihat: Makan makanan yang sihat dan bernutrisi dapat membantu menjaga kesihatan paru-paru dan sistem kekebalan tubuh.

Pengurusan COPD

  • Ubat-ubatan: Ada beberapa jenis ubat-ubatan yang dapat membantu mengendalikan gejala COPD, seperti bronkodilator, kortikosteroid, dan antibiotik.

  • Terapi oksigen: Terapi oksigen dapat membantu meningkatkan kadar oksigen dalam darah dan memperbaiki gejala COPD.

  • Latihan pernapasan: Latihan pernapasan dapat membantu meningkatkan kemampuan paru-paru dan memperbaiki gejala COPD.

  • Perubahan gaya hidup: Perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok, olahraga teratur, dan makan makanan yang sihat dapat membantu mengawal serangan gejala COPD.

Berikut adalah ubat-ubatan terkawal yang sering digunakan untuk COPD:

  1. Bronkodilator: Ubat ini membantu melebarkan saluran pernapasan dengan mengendurkan otot bronchiol di saluran pernafasan. Ada dua jenis bronkodilator: beta-agonis dan antikolinergik. Contoh obat bronkodilator termasuk albuterol, salbutamol, tiotropium, dan ipratropium.

  2. Steroid inhaler: Steroid inhaler membantu mengurangkan keradangan di saluran pernafasan dan dapat membantu mengurangi gejala COPD. Contoh ubat steroid inhaler termasuk flutikason, beklometason, dan budesonid.

  3. Kombinasi bronkodilator dan steroid inhaler: Kombinasi bronkodilator dan steroid inhaler dapat membantu mengurangkan keradangan dan membantu memperbaiki gejala COPD. Contoh ubat kombinasi ini termasuk flutikason dan salmeterol, dan budesonid dan formoterol.

  4. Teofilin: Teofilin adalah obat yang membantu meluaskan saluran pernafasan dengan cara mengendurkan otot bronchiol di saluran pernapasan. Teofilin juga dapat membantu meningkatkan kemampuan paru-paru. Contoh ubat teofilin termasuk aminofilin dan teofilin.

  5. Antibiotik: Antibiotik dapat membantu mengubati infeksi paru-paru yang sering terjadi pada orang dengan COPD. Contoh ubat antibiotik termasuk azitromycin dan Claritromycin.

  6. Terapi oksigen: Terapi oksigen dapat membantu meningkatkan kadar oksigen dalam darah dan memperbaiki gejala COPD.

Penting untuk berkonsultasi dengan doktor sebelum mengambil ubat-ubatan untuk COPD, kerana setiap ubat memiliki kesan sampingan dan risiko yang mungkin berbeza tergantung pada kondisi kesihatan individu.


Langkah berhenti merokok:



  1. Terapi penggantian nikotin: Terapi penggantian nikotin (TPN) dapat membantu mengurangi gejala ketagihan nikotin dan membantu seseorang berhenti merokok secara perlahan. TPN tersedia dalam bentuk koyo, permen, gum, inhaler, dan patch kulit. Pemakaian TPN harus dibawah pengawasan dokter atau ahli kesihatan.

  2. Ubat-ubatan: Ada beberapa ubat-ubatan yang dapat membantu seseorang berhenti merokok, seperti bupropion dan varenicline. Ubat-ubatan ini dapat membantu mengurangkan ketagihan nikotin dan mengurangi gejala yang berkait dengan penarikan nikotin.

  3. Terapi perilaku: Terapi perilaku melibatkan pembicaraan dengan ahli kesehatan atau konselor untuk membantu seseorang mengembangkan strategi untuk menghindari rokok dan mengurangi keinginan untuk merokok.

  4. Sokongan sosial: Mendapatkan dukungan dari teman dan keluarga dapat membantu seseorang tetap bermotivasi untuk berhenti merokok. Bergabung dengan kelompok sokongan atau kelas berhenti merokok juga dapat membantu.

  5. Meditasi dan relaksasi: Meditasi dan relaksasi dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, yang dapat mencetus keinginan untuk merokok.

  6. Hipnosis: Hipnosis dapat membantu seseorang mengubah pola pikir mereka tentang merokok dan memperkuat motivasi mereka untuk berhenti merokok.

Penting untuk dicatat bahwa tidak ada satu metode yang bekerja untuk semua orang. Kombinasi dari beberapa metode atau pendekatan INDIVIDUALISASI yang berbeza mungkin diperlukan untuk membantu seseorang berhenti merokok.

100 lihatan0 komen

Komentáře


bottom of page